Nihon Sankei: Tiga Tempat di Jepang dengan Pemandangan Terindah
Sunday, June 04, 2017Sejak dulu, orang Jepang gemar membuat berbagai daftar mengenai tempat-tempat atau festival-festival terbaik di negara mereka. Salah satu daftar yang terkenal tersebut adalah Nihon Sankei (日本三景) atau tiga tempat di Jepang dengan pemandangan terindah.
Nihon Sankei merujuk kepada tiga tempat,
yaitu Matsushima, Amanohashidate, dan Miyajima. Di Jepang, nihon sankei ini dianggap sama pentingnya dengan tujuh keajaiban
dunia. Ketiga tempat ini merupakan tujuan populer bagi wisatawan Jepang maupun
asing dan juga telah dilukiskan dalam ukiyo-e
karya Utagawa Hiroshige.
Alasan ketiga tempat ini menjadi populer adalah berkat
tulisan dari seorang cendekia Jepang, Gaho Hayashi pada abad ke-17 (1643). Pada
tulisannya, “Nihon-koku Jisekikou (Review of Things about Japan)”, Hayashi
mengatakan bahwa ketiga tempat tersebut memiliki pemandangan yang paling indah.
Kemudian, banyak juga puisi, lukisan, dan dokumen bersejarah lainnya yang
memuji keindahan tempat-tempat ini.
Jika kamu berencana datang ke Jepang, jangan lupa kunjungi paling tidak salah satu dari ketiga tempat ini. Pastinya kamu tidak akan menyesal!
Japan Guide |
Jika kamu berencana datang ke Jepang, jangan lupa kunjungi paling tidak salah satu dari ketiga tempat ini. Pastinya kamu tidak akan menyesal!
1. Matsushima
Japanese Wanderer |
Terletak sekitar setengah jam dari Sendai, Matsushima (松島) terkenal dengan teluknya yang dihiasi oleh pulau-pulau beragam ukuran yang ditumbuhi pohon pinus. Nama Matsushima sendiri berasal dari kata pinus (matsu) dan pulau (shima). Jumlah pulau di teluk ini mencapai 260 pulau!
Kabarnya, tempat ini sangat disukai oleh komandan militer
Date Masamune dan penyair Matsuo Basho. Date Masamune adalah seorang daimyo dari Klan Sendai yang dulu
berkuasa di daerah Tohoku. Berkat keindahan tempat ini, penyair Matsuo Basho
pun dikatakan sampai kehilangan kata-kata untuk mendeskripsikannya. Kecantikan
pemandangan bulan dari Matsushima ini sangat terkenal.
Zooming Japan |
Matsushima mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami Tohoku pada tahun 2011 silam. Tetapi mayoritas destinasi wisata utama sudah dibuka kembali dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan kemudian dan sekarang tempat ini sudah kembali seperti semula.
Zuiganji (Sumber: Sendai Travel) |
Kuil ini terkenal akan keindahan fusuma-nya, yaitu pintu geser yang dilukis dan disepuh. Bangunan utama dan kuri, dapur tempat memasak makanan zaman dahulu, dianggap sebagai pusaka negara. Di kuil ini juga terdapat beberapa gua yang digunakan sebagai tempat meditasi. Selain itu, di kuil ini juga terdapat Zuiganji Art Museum yang menampilkan barang-barang pusaka kuil termasuk fusuma emas dan peninggalan dari Klan Date seperti patung kayu Date Masamune yang lengkap dengan baju perangnya.
Pemandangan dari sightseeing cruise (Sumber: Go in Japanesque) |
Pelayaran dengan rute yang lebih panjang akan membawa kita mengunjungi daerah terpencil seperti Oku-Matsushima yang belum terlalu tersentuh dengan perkembangan industri maupun perkotaan. Pelayaran ini berdurasi 25-50 menit dengan rentang harga antara 1000 sampai 1500 yen.
Transportasi menuju Matsushima
Matsushima bisa dicapai dengan
mobil dan kereta. Dari Stasiun JR Sendai, naik kereta di jalur JR Senseki dan
turun di Stasiun Matsushima Kaigan. Perjalanan satu arah ditempuh selama 40
menit dengan biaya sebesar 410 yen.
2. Amanohashidate
Japan Guide |
Amanohashidate (天橋立) adalah gosong pasir yang membentang di mulut Teluk Miyazu di bagian utara Prefektur Kyoto. Amanohashidate dapat diartikan menjadi “tangga menuju langit” karena bentuknya yang menyerupai jalan yang menghubungkan dunia dan langit. Walaupun merupakan gosong pasir, Amanohashidate banyak ditumbuhi pohon pinus. Terdapat dua tempat utama untuk menikmati keindahan gosong pasir ini, yaitu dari atas bukit pada kedua ujung Amanohashidate.
Japan Guide |
Jalanan tanah yang terbentang di bawah pepohonan dapat ditempuh sekitar 45 menit dari ujung ke ujung dan selama 15 menit dengan menggunakan sepeda. Rental sepeda tersedia pada pertokoan dan hotel di sekitar Stasiun Amanohashidate. Beberapa kuil kecil, kios, toilet umum, dan tempat peristirahatan tersebar sepanjang gosong. Bagian timur Amanohashidate dipenuhi oleh jajaran pantai berpasir putih yang merupakan tempat berenang populer saat musim panas. Pantai putih yang dikombinasikan dengan air yang kebiruan dan pepohonan hijau membentuk sebuah pemandangan indah yang dapat dinikmati melalui berbagai sightseeing cruises yang diberangkatkan dari pelabuhan di samping Kuil Chionji.
Pantai di Amanohashidate (Sumber: Zooming Japan) |
Gosong pasir ini paling indah dilihat melalui taman yang terletak di bukit pada kedua ujung Amanohashidate. Amanohashidate View Land berada di sisi selatan gosong pasir ini, tepat di belakang stasiun Amanohashidate. Taman bermain kecil sekaligus observatorium ini dapat diakses melalui chairlift atau monorail dan menyediakan berbagai wahana seperti bianglala, roller coaster, go-karts, dan mini golf. Hal yang terkenal dari tempat ini adalah Matanozoki-dai. Sesuai namanya, kita melihat Amanohasidate melalui celah antara kedua kaki. Hal ini memberikan perspektif yang berbeda dengan posisi langit dan laut menjadi terbalik. Orang-orang mulai melakukan ini sejak berpuluh-puluh tahun lalu untuk melihat gosong pasir ini sebagai “jembatan” sesungguhnya menuju langit.
Matanozoki-dai (Sumber: MATCHA) |
Pada sisi yang berlawanan, terdapat Kasamatsu Park yang juga dapat diakses dengan chairlift dan monorail. Pemandangan Amanohashidate dari sini juga terlihat seperti naga yang disebut dengan Shoryukan atau pemandangan naga yang terbang ke langit. Selain itu, pemandangan dari tempat ini juga dikenal dengan sebutan “naname ichimonji” karena terlihat seperti kanji angka 1 (一) yang ditulis secara diagonal.
Chairlift (Sumber: MATCHA) |
Transportasi menuju Amanohashidate
Amanohashidate dapat dicapai
dengan menggunakan kereta JR Hashidate limited
express yang menghubungkan langsung Kyoto dengan Amanohashidate (2 jam,
sekitar 4000 yen sekali jalan). Selain itu dapat juga ditempuh menggunakan JR
Kinosaki limited express dari Kyoto
menuju Fukuchiyama (75 menit, sekitar 2500 yen) dan pindah ke jalur Kyoto Tango
menuju Amanohashidate (40-60 menit, 750-1480 tergantung kereta yang digunakan).
3. Miyajima
Go in Japanesque |
Miyajima (宮島) adalah sebuah pulau kecil
yang dapat ditempuh kurang dari satu jam dari Hiroshima. Pulau ini merupakan
tempat paling terkenal dari ketiga tempat nihon
sankei dan juga termasuk ke dalam situs warisan dunia UNESCO. Walaupun nama
resmi pulau ini adalah Itsukushima, orang-orang lebih umum menyebutnya Miyajima
yang berarti “pulau kuil”. Hal ini disebabkan pulau ini terkenal dengan kuil
utamanya, Kuil Itsukushima.
Miyajima merupakan daerah pegunungan dan memiliki hutan yang
luas. Tempat-tempat yang bisa dikunjungi di pulau ini antara lain Kuil
Itsukushima yang terkenal dengan gerbang torii
raksasanya, Kuil Diashoin, Kuil Daigan-ji, pemandangan spektakuler dari puncak
Gunung Misen, dan taman Momijidani yang indah dengan warna musim gugurnya. Seperti
Nara, cukup banyak rusa liar yang hidup di pulau ini dan pada malam hari mereka
tidur di sekitar Momijidani.
Waktu yang cocok untuk mengunjungi Miyajima adalah selama musim bunga sakura bermekaran dan puncak musim gugur pada akhir November. Selain itu, pulau ini pun terkenal dengan Festival Kembang Api Atas Air Miyajima yang diselenggarakan setiap musim panas.
Rusa liar di momijidani (Sumber: Zekkei Japan) |
Waktu yang cocok untuk mengunjungi Miyajima adalah selama musim bunga sakura bermekaran dan puncak musim gugur pada akhir November. Selain itu, pulau ini pun terkenal dengan Festival Kembang Api Atas Air Miyajima yang diselenggarakan setiap musim panas.
Miyajima Water Fireworks Festival (Sumber: Go in Japanesque) |
Miyajima memiliki sejarah
panjang sebagai tempat sakral kepercayaan Shinto. Puncak tertingginya, Gunung
Misen, disembah oleh masyarakat lokal mulai abad keenam. Kemudian pada tahun
1168, Taira no Kiyomori, orang yang paling berpengaruh di Jepang pada akhir
Zaman Heian, memilih pulau ini sebagai tempat untuk membangun kuil klannya, Kuil
Itsukushima.
Kuil Itsukushima inilah sumber dari kepopuleran dan nama
resmi pulau ini. Kuil ini terkenal dengan gerbang torii yang “mengapung” di atas air saat pasang. Baik gerbang torii maupun bangunan kuil yang terdiri dari beberapa bangunan
termasuk altar tempat berdoa, ruangan utama, dan panggung pertunjukkan noh dibangun di atas air yang
dihubungkan dengan jalan yang terbuat dari kayu. Setelah matahari terbenam,
kuil dan gerbang torii akan diterangi
oleh berbagai lampu sampai pukul 11 malam. Sayangnya, para pengunjung tidak
bisa memasuki kuil ini setelah matahari terbenam.
Para pengunjung bisa melihat
iluminasi dari kapal pesiar selama tiga puluh menit yang membawa kita berlayar di
sekitar pantai dan melalui gerbang torii
(selama air pasang saja). Pelayaran ini membutuhkan reservasi terlebih dahulu
yang bisa dilakukan melalui ryokan di
pulau ini atau tourist information desk.
Untuk benar-benar menikmati Kuil Itsukushima, kita perlu memerhatikan waktu pasang-surut air laut saat mengunjungi tempat ini. Saat air pasang, kuil dan gerbang torii-nya akan terlihat mengapung di atas permukaan air dan sangat cocok untuk diabadikan dalam foto. Sementara saat air surut, pantai akan menjadi kering sehingga pengunjung bisa berjalan dan melihat gerbang torii dari dekat.
Transportasi menuju Miyajima
Iluminasi malam Kuil Itsukushima (Sumber: Visit Miyajima Japan) |
Untuk benar-benar menikmati Kuil Itsukushima, kita perlu memerhatikan waktu pasang-surut air laut saat mengunjungi tempat ini. Saat air pasang, kuil dan gerbang torii-nya akan terlihat mengapung di atas permukaan air dan sangat cocok untuk diabadikan dalam foto. Sementara saat air surut, pantai akan menjadi kering sehingga pengunjung bisa berjalan dan melihat gerbang torii dari dekat.
Torii Kuil Itsukushima saat air laut surut (Sumber: muza-chan.net) |
Transportasi menuju Miyajima
Miyajima dapat ditempuh dari
Stasiun Hiroshima menggunakan kereta JR Sanyo menuju Stasiun Miyajimaguchi (25
menit, 410 yen sekali jalan) atau menggunakan jalur tram nomor 2 dari pusat Hiroshima menuju Miyajimaguchi. Durasi
perjalanan dengan tram lebih lama
tetapi hanya menghabiskan biaya 260 yen untuk satu kali perjalanan.
Dari Stasiun Miyajimaguchi,
pergilah ke dermaga feri menuju Miyajima. Perjalanan ditempuh selama 10 menit
dan menghabiskan 180 yen sekali jalan. Ada dua perusahaan feri yang beroperasi,
yaitu JR dan Matsudai. Namun, kapal feri JR lebih terkenal karena selain Japan Rail Pass dapat digunakan, perjalanan dengan kapal ini mengambil jalur yang lebih panjang dan
memperlihatkan pemandangan gerbang torii
raksasa dari atas air.
Nah, bagaimana? Pemandangan di ketiga tempat tersebut sangat
indah, bukan? Jadi, jangan lupa masukkan paling tidak satu dari ketiga tempat nihon sankei ini ke dalam itinerary ke Jepangmu, ya!
Sumber:
http://www.japanesewanderer.com/nihon-sankei-or-the-most-beautiful-views-of-japan/
Sumber:
http://www.japanesewanderer.com/nihon-sankei-or-the-most-beautiful-views-of-japan/
0 comments